Home » Paket Tour -Destinasi » Desa Panglipuran

Desa Panglipuran

Desa Panglipuran Bali

Desa Penglipuran merupakan merupakan salah satu desa yang memiliki ciri khas tersendiri sebagai desa wisata di Bali. Keberadaan desa wisata ini didukung oleh beberapa keunikan yang tidak dimiliki oleh desa-desa lain pada umumnya. Desa Panglipuran menjadi variasi tempat destinasi wisata yang patut kamu kunjuningi ketika berkunjung ke Bali. Sehingga tidak hanya pantai saja, tapi ada tempat unik yang bisa kamu kunjungi seperti Desa Panglipuran. Apalagi desa ini menyabet penghargaan sebagai desa terbersih di dunia. Jadi ini adalah sebuah tempat yang wajib kamu kunjungi.

Perkembangan kepariwisataan di Bali memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDRB (Produk Domestik Rasional Bruto) daerah Bali. Keberhasilan pariwisata di Bali telah menjadi legenda tersendiri dalam membicarakan pariwisata internasional. Dilihat dari keberadaaan pariwisata di Bali, bahwa secara keseluruhan pariwisata di Bali memiliki anatomi yang sangat ideal karena didukung dengan berbagai faktor, seperti lingkungan, budaya, sumber daya manusia, kehidupan sosial masyarakat setempat.

Desa Adat Penglipuran merupakan salah satu objek pariwisata yang secara fisik memiliki kepedulian kuat terhadap lingkungan, atau ekowisata yang berbasis kerakyatan. Desa adat ini terletak di Kabupaten Bangli, dengan luas wilayah kurang lebih 112 ha, dengan batas wilayah: Desa Adat Kubu di sebelah timur, di sebelah selatan Desa Adat Gunaksa, dan di sebelah barat Tukad Sang-sang, sedangkan di sebelah utara Desa Adat Kayang. Desa Adat Penglipuran terletak pada ketinggian 700 meter di atas permukaan air laut, terletak pada jalur wisata Kintamani, sejauh 5 KM dari pusat Kota Bangli, dan 45 KM dari pusat Kota Denpasar

Desa Penglipuran juga merupakan Desa kuno di Bali yang mempunyai ciri-ciri berupa pranata sosial seperti masyarakat Bali Aga, tidak mengenal adanya kasta. Secara fisik sekilas Desa Penglipuran tidak tampak beda dengan desa lain disekitarnya, akan tetapi secara historis masyarakat ini berasal dari Desa Buyung Gede di Kintamani. Karena keunikan budayanya, Pemda Kabupaten Bangli menetapkan Desa Penglipuran sebagai Desa Wisata sejak tahun 1993. Sejak itu desa ini tercantum sebagai salah satu Desa Wisata di Bali dengan menawarkan pesona pedesaan yang asri.Warga Desa Penglipuran terdiri dari 76 warga/pekarangan, yang jumlahnya itu dipertahankan terus sampai sekarang. Dengan sistem Ulu Apadnya, Desa Penglipuran berbeda dengan desa-desa lainnya di Bali.

Wisata di Bali memang banyak menyimpan keunikan di setiap lokasinya, tanpa terkecuali di Desa Penglipuran ini. Ingin tahu lebih lanjut mengenai apa saja yang terdapat di Desa Penglipuran? Mari kita bahas satu per satu.

Sejarah Desa Penglipuran

Desa Adat Penglipuran merupakan pecahan dari Desa Buyung Gede, Kintamani. Mitosnya, pada saat pemerintahan Raja Istri di Bangli, tenaga penduduk Desa Buyung Gede sangat dibutuhkan untuk membantu dalam mengangkat bade, karena tenaga penduduk Desa Bayung Gede sangat kuat sekali (Bayu Gede = tenaga kuat atau besar). Karena letak Desa Bayung Gede dengan Kota Bangli sangat jauh kurang lebih 25 KM, maka dipindahkanlah beberapa penduduk Desa Bayung Gede ke sekitar Desa Kubu, yaitu di Desa Penglipuran. Dulu Desa Penglipuran disebut Desa Kubu Bayung, artinya orang Bayung yang terletak di Desa Kubu. Kata Penglipuran berasal dari kata pengeling yang berarti ingat atau mengingat, dan kata pura yang berarti tempat tinggal atau tanah leluhur, yang jika digabungkan menjadi pengeling pura, lantas menjadi Penglipuran yang artinya ingat kepada tanah leluhur tempat asalnya, yaitu Bayung Gede. Sehingga letak, susunan, bentuk rumah, serta kedudukan pura di Bayung Gede hampir sama dengan Desa Penglipuran. Kemudian ada yang menyebutkan bahwa kata penglipuran berasal dari kata penglipur lara artinya tempat menghibur atau penghibur. Konon pada zaman kerajaan dahulu, jika raja dalam keadaan susah atau sedih, beliau datang ke desa ini untuk bersenang-senang untuk menghibur diri.

Susunan Tata Ruang Desa Penglipuran

Desa Penglipuran sebagai Desa Adat memiliki susunan tata ruang yang memiliki konsep Tri Mandala, yakni Nista Mandala yang berada di sebelah paling selatan Desa Adat, di sana terdapat kuburan desa. Di timurnya terdapat Pura Dalem Pelapuhan. Di bagian barat lautnya terdapat Pura Dalem Pingit/ Praja Pati. Yang kedua adalah Madya Mandala. Madya Mandala merupakan letak pemukiman Desa Adat yang terdiri dari dua jejer, yaitu jejer timur dan jejer barat, dan di tengah-tengah terletak jalan utama. Yang terakhir adalah Utama Mandala. Utama Mandala merupakan bagian paling atas, di sebelah desa terdapat Pura Penataran.

Keunikan-keunikan Desa Penglipuran

Desa Terbersih di Dunia

Terdapat tiga desa yang dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia, Desa Penglipuran menjadi salah satu di antaranya. Desa Penglipuran berhasil mendapatkan beberapa penghargaan, yakni Kalpataru, ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award) pada tahun 2017, serta Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation.

Ketika memasuki Desa Penglipuran, kamu akan disuguhi  dengan deretan tanaman hijau. Selain itu, kamu juga akan merasakan kesejukan dan keasrian desa tersebut. Pengunjung di Desa Penglipuran dilarang menggunakan kendaraan bermotor, hal tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk menjaga keadaan lingkungan Desa Penglipuran. Di desa ini juga sudah disediakan tempat sampah di setiap 30 meternya agar para pengunjung tidak membuang sampah sembarangan.

Desa Terbersih Panglipuran

Rumah Adat

Rumah adat di Desa Penglipuran dibagi menjadi 4 bagian, yakni di sebelah utara terdapat dapur yang sekaligus dipakai untuk tempat tidur oleh orang-orang yang sudah tua. Di sebelah selatannya terdapat Bale Saka 6, tempat upacara adat seperti Manusa Yadnya, Pitra Yadnya, serta upacara lainnya. Di sebelah barat terdapat bangunan tempat tidur dan tempat keluarga berkumpul, bangunannya telah mengalami modernisasi sesuai dengan perkembangan jaman. Di sebelah timur digunakan sebagai tempat sanggah atau merajan.

Hutan Bambu

Tour Bali kamu akan lebih menyenangkan di Desa Penglipuran ketika kamu menyusuri hutan bambu yang luasnya mencapai 45 hektare atau sekitar 40 persen dari luas keseluruhan Desa Penglipuran. Hutan bambu yang mengelilingi desa ini terus dijaga dan dilestarikan sampai saat ini sebagai bentuk pelestarian warisan dari para leluhur dan wujud nyata dalam  menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Penduduk setempat juga percaya, bahwa hutan bambu ini adalah bagian dari awal sejarah keberadaan mereka. Selain itu, hutan bambu ini juga  bukan hanya berfungsi untuk memperindah, namun juga memiliki fungsi sebagai kawasan resapan air. Itulah mengapa, hutan bambu ini juga kerap disebut sebagai hutan pelindung desa.

Warga Desa

Warga Desa Adat Penglipuran mempunyai pantangan berpoligami, sampai saat ini tidak ada yang berani melanggarnya. Jika ada yang berani melanggarnya, mereka akan dikucilkan di sebuah karang yang disebut karang memadu, yang tempatnya di sebelah selatan desa. Selain itu, orang tersebut juga tidak diperbolehkan melewati parapatan desa, serta tidak boleh sembahyang di pura.

Pintu Keluar yang Tersambung

Di rumah-rumah penduduk pada Desa Adat Penglipuran terdapat pintu yang dapat tembus ke rumah-rumah tetangga mulai dari utara sampai ke selatan tanpa harus keluar melalui angkul-angkul.

Penjagaan Kebersihan

Penjagaan kebersihan lingkungan dijaga melalui sistem tanggung jawab masing-masing atau yang disebut dengan Pengayah Arep, dengan mengingat bagian masing-masing yang dilaksanakan minimal setiap tanggal 1 dan 15 harus mencukur rumput, jika tidak akan didenda sesuai dengan awig-awig.

Penampilan Fisik

Penampilan fisik desa sangat unik dan indah, di mana jalan utama desa berupa jalan sempit yang lurus dan berundag-undag, diujung utara jalan terdapat Pura Penataran yang megah dan indah, sedangkan di ujung selatan jalan terdapat terdapat kuburan dan sebuah tugu pahlawan (pariwisata sejarah). Atap rumah yang terbuat dari bambu, tembok pekarangan dan angkul-angkul yang masih menerapkan pola lama, yang berjejer sepanjang jalan linier dari utara ke selatan, memperlihatkan kebersamaan dan keteraturan masyarakat Penglipuran. Angkul-angkul itu menjadi semacam simbol bagi Desa Penglipuran.

Ritual Keagamaan

Seperti desa-desa di Bali lainnya, Desa Penglipuran juga memiliki ritual keagamaan dari para leluhur yang terus dijalankan hingga kini. Salah satu ritual terbesar yang terdapat di Desa Penglipuran adalah Ngusaba, Ngusaba biasa dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Selain itu, setiap 15 hari sekali, penduduk di sana juga akan datang ke Pura Penataran untuk bersembahyang. Ritual ini terus dilakukan sesuai dengan ajaran dari para tetua adat dan merupakan ajaran yang diwariskan oleh para leluhur.

Kuliner

Ketika kamu berlibur, tak hanya lokasi wisata yang kamu jadikan incaran, kuliner di lokasi tersebut juga patut untuk kamu cicipi. Di Desa Adat Penglipuran terdapat kuliner unik bernama Loloh Cemcem dan Tipat Cantok. Loloh cemcem merupakan minuman khas yang terbuat dari daun cemcem atau daun kloncing yang berkhasiat untuk melancarkan pencernaan. Minuman ini juga dibuat secara tradisional dan tidak menggunakan pengawet atau pemanis buatan. Untuk makanan, Desa Penglipuran memiliki Tipat Cantok. Kudapan yang satu ini merupakan makanan berat yang terdiri dari ketupat dan sayuran rebus yang kemudian disajikan bersama dengan bumbu kacang.

Festival

Di Desa Penglipuran juga terdapat festival juga terdapat festival budaya yang dinamakan dengan Penglipuran Village Festival. Festival ini ni biasanya diselenggarakan di akhir tahun dengan rangkaian kegiatan yang beragam, mulai dari parade pakaian adat Bali, Barong Ngelawang, parade seni budaya, dan berbagai lomba lainnya. Setiap agenda ini diadakan, biasanya jumlah wisatawan akan membludak untuk menyaksikan berbagai kegiatan yang memamerkan seni dan budaya khas Bali.

Desa Penglipuran menawarkan keunikan budaya dan keindahan alamnya. Di sana kamu tentu akan mendapatkan pengalaman menarik ketika sedang melakukan liburan ke Bali karena suasana desa yang masih autentik. Setelah membaca hal-hal unik dan menarik mengenai Desa Penglipuran di atas apakah kamu tertarik untuk mengunjungi desa tersebut?

Kamu berniat untuk mengunjungi desa tersebut namun khawatir dengan bujet yang pas-pasan? Kamu dapat mencari paket wisata Bali murah yang bisa kamu dapatkan di agen-agen perjalanan wisata. Alaransel.com merupakan salah satu agen perjalanan wisata yang menyediakan paket wisata Bali murah tersebut. Alaransel.com tak hanya menawarkan Paket wisata Bali murah untuk kamu berlibur di Desa Penglipuran tetapi juga menyediakan paket Bali murah lainnya sesuai dengan tujuan yang kamu inginkan, kamu bisa langsung menghubungi Alaransel.com yang bukan hanya membuat liburanmu terasa menyenangkan tapi juga membuatmu merasa lebih nyaman dan aman karena agen perjalan wisata tersebut merupakan agen wisata terpercaya. Dengan adanya paket  tour Bali murah yang ditawarkan oleh Alaransel.com, kamu tidak perlu mencemaskan isi kantongmu lagi.

 

© 2022 alaransel.com