Ulu Camii Bursa (Masjid Agung Bursa) yang juga disebut dengan Grand Mosque of Bursa, dibangun oleh Yıldırım Bayezid I, merupakan salah satu masjid bersejarah di Turki. Yildirim Bayezid I memerintahkan Ali Neccar sebagai arsitek yang merancang pembangunan masjid pada tahun 1396 – 1399.
Pembangunan salah satu masjid megah di Turki yang satu ini merupakan janji Yildirim Bayezid I pada saat memenangkan Perang Nicopolis pada tahun 1396.
Kemegahan dan sejarahnya membuat masjid ini menjadi salah satu wisata terkenal di Turki. Banyak detail dari masjid ini yang membuat penasaran para wisatawan. Berikut beberapa fakta mengenai Grand Mosque of Bursa yang perlu kamu ketahui sebelum mengunjungi landmark Bursa yang satu ini.
Lokasi Grand Mosque of Bursa

Grand Mosque of Bursa berlokasi di Murat Aklar Nalbantoglu Mahallesi Ulucami Caddesi No.2, Osmangazi, Bursa, Turki, tepatnya berada di kawasan Ataturk Boulevard. Grand Mosque of Bursa merupakan salah satu masjid megah di Turki yang paling banyak dikunjungi di Bursa saat ini.
Bursa juga merupakan kota terbesar ke-4 setelah Istanbul, Ankara, dan Izmir. Kota ini juga merupakan tempat kelahiran bagi Emperium Usmaniyah/ Turki Usmani/ Ottoman.
Lokasi Kota Bursa yang cukup dekat dengan Konstantinopel atau yang saat ini disebut dengan Istanbul, menjadikan kota ini sebagai kota yang strategis dan direbutkan oleh penguasa Arab maupun Seljuk.
Karena memang dulu kota Konstantinopel merupakan kota pusat perdagangan yang sangat besar.
Kota Bursa pertama kali menjadi kekuasaan bangsa muslim Seljuk pada tahun 1075, kemudian 22 tahun setelah itu pasukan Crusaders (Pasukan Perang Salib) merebut kota ini dari tangan umat muslim Seljuk.
Setelah itu kota Bursa selalu menjadi rebutan antara Pasukan Crusaders dan juga Muslim Seljuk.
Kemudian, bangsa Turki mengungsi di daerah Anatolia sepanjang abad ke-12 sampai ke-13, lalu menumbuhkan pemerintahan-pemerintahan kecil yang dipimpin oleh panglima perang. Dari situ lahir Ertugrul Gazi yang juga menjadi pemimpin salah satu pemerintahan kecil di dekat kota Bursa.
Cerita berlanjut pada tahun 1317, Usman yang merupakan salah satu anak dari Ertugrul Gazi menyerang kota Bursa untuk merebutnya dari kekuasaan Crusaders waktu itu. Akhirnya kota Bursa jatuh ke dalam kekuasaan Usman tepatnya pada tahun 1326.
Usman inilah yang selanjutnya menjadi pencetus dari berdirinya Emperium Usmaniah, atau yang disebut dengan Ottoman karena ketidakmampuan orang barat menyebut nama Usman atau Osman. Kota Bursa kemudian dijadikan Ibukota Emperium Usmaniyah selama 39 tahun sampai pada tahun 1365.
Ibukota Turki Usmani kemudian dipindahkan ke kota Edirne selama 90 tahun lamanya, lalu akhirnya dipindahkan ke kota Istanbul setelah Sultan Mehmet II berhasil merebut kekuasaan Byzantium di Konstantinopel pada tahun 1453.
Istanbul kemudian menjadi Ibukota terakhir dari Turki Usmaniyah selama 469 tahun, sampai Turki Usmani dibubarkan pada tahun 1922 oleh Kemal Attaturk.
Akhirnya Kemal Attaturk kembali mendirikan negara turki yang kita kenal saat ini dan menjadikan kota Ankara sebagai Ibukota Turki sampai hari ini. Kemudian, Masjid Agung Bursa atau Bursa Ulu cami merupakan masjid yang dibangun dengan perpaduan budaya Seljuk dan Usmaniyah pada sekitar tahun 1396-1399.
Grand Mosque of Bursa dibangun dengan gaya khas Seljuk, yang saat ini menjadi salah satu lokasi menarik bagi wisatawan. Masjid ini dibuka setiap hari bagi wisatawan yang mau berkunjung di luar waktu sholat.
Para pengunjung diharuskan untuk mengikuti beberapa peraturan yang diterapkan oleh masjid tersebut jika ingin berkunjung, salah satunya untuk berpakaian sopan.
Sejarah Grand Mosque of Bursa
Pembangunan 20 kubah pada Grand Mosque of Bursa memiliki cerita menarik di baliknya.
Dulunya, Yildirim Bayezid I berencana akan membangun 20 masjid jika memenangkan Perang Nicopolis, namun karena keterbatasan dana, rencana tersebut diubah menjadi 20 kubah dalam 1 masjid.
Grand Mosque of Bursa merupakan masjid terbesar di Bursa yang dijadikan sebagai landmark Kota Bursa dengan gaya arsitektur Seljuk yang kental, yang dibangun pada era awal kerajaan Usmaniyah.
Grand Mosque of Bursa memiliki sebutan lain, yakni Ulu Cami’i yang memiliki arti Masjid Agung. UNESCO telah menetapkan Ulu Cami’i ke dalam daftar warisan budaya dunia pada tahun 2014, dengan menyebut Grand Mosque of Bursa sebagai salah satu masjid terpenting dalam sejarah islam.
Pembangunan Masjid Agung Bursa; itu dianggap sebagai aset politik, ekonom,i dan budaya, selainitu juga sebagai persyaratan upaya untuk memberikan identitas kepada masyarakat Ottoman.
Pada pembukaan masjid, dikisahkan bahwa Somuncu Baba, salah satu sufi penting masa itu, membaca khotbah pertama.
Fakta-fakta Menarik Grand Mosque of Bursa
Grand Mosque of Bursa merupakan sakah satu tempat suci terkenal setelah Masjid Agung Mekah, Masjid Nabawi di Madinah, Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, dan Masjid Ummayyah di Damaskus. Masjid ini adalah salah satu lokasi penting untuk wisata religi di Turki.
Struktur monumental yang dibangun oleh Yildirim Bayezid I merupakan contoh besar dari seni Ottoman awal paling penting di Turki dan dalam sejarah Islam. Berikut beberapa fakta menarik mengenai Ulu Cami’i yang membuatnya menarik banyak orang:
1. Properti dan Arsitektur

Grand Mosque of Bursa sempat mengalami restorasi setelah gempa pada tahun 1855. Kubah-kubah masjid sempat diperbaiki sampai akhirnya masjid tersebut dibuka kembali pada tahun 1862.
Ulu Cami’i juga sempat terbakar pada tahun 1889, namun bangunannya tetap dapat bertahan hingga sekarang.
Ulu Cami’i memiliki total luas bangunan persegi panjang berukuran 220 meter persegi. Terdapat 20 kubah yang menjadi ikon ciri khas dari masjid ini, tak hanya itu, masjid ini juga ditopang oleh 12 tiang segi empat yang berukuran sangat besar.
Tiang-tiang ini dibentuk sangat khas dengan gaya arsitektur Seljuk.
Eksterior Grand Mosque of Bursa terbuat dari bahan batu.
Terdapat sebuah pancuran penuh ornamen di pelataran masjid. Bagian luar masjid memang tampak berbeda dengan interiornya, karena eksteriornya terkesan memiliki tampilan lebih sederhana.
Masjid ini memiliki 3 pintu masuk. masing -masing pintu terbuat dari kayu dan kaca. Di musim dingin, setiap pintu dilapisi dengan penutup berbahan kulit tebal.
Ada yang menarik dari masjid ini, di dalam masjid pada bagian tengah terdapat sebuah ruangan dengan kolam air dan air mancur di tengahnya. Air mancur ini digunakan sebagai tempat wudhu bagi jemaah laki-laki.
2. Museum Kaligrafi

Grand Mosque of Bursa dianggap sebagai museum kaligrafi karena memiliki 192 karya kaligrafi menghiasi dindingnya. Terdapat 87 karya kaligrafi dari 41 kaligrafer yang berbeda.
Hampir keseluruhan dinding dan pilar masjid ini dipenuhi dengan kaligrafi.
Selain kaligrafi sebagian dinding masjid ditutupi dengan lukisan unik.
Di salah satu pintu masuk misalnya, berlukis lipatan gorden di sekelilingnya. Terdapat 5 kaligrafi paling menarik perhatian, yakni:
- Kaligrafi Allahu
Kaligrafi raksasa ini terletak di bagian utara masjid. Kaligrafi ini dibuat oleh Abdulfettah Efendi pada tahun 1858/1859. Dalam inskripsinya, tertulis bahwa Sultan Abdulmecit pernah menyaksikan proses pembuatan kaligrafi ini dengan perasaan kagum.
Ada yang menarik dari kaligrafi yang satu ini, kaligrafi Allahu ini dibuat simetris, di mana bagian tengahnya seperti gambar seorang sufi yang sedang bermunajat dengan kedua tangan ditengadahkan ke langit.
Terdapat sebuah pena kaligrafi dengan ukuran besar yang digantung di samping papan kaligrafi, yang digunakan Abdulfettah Efendi untuk kaligrafi ini.
- Satu Kaligrafi Tiga Muka
Kaligrafi yang satu ini bertuliskan Allah dan Muhammad jika dilihat dari depan. Menemukan karya yang satu ini harus dengan mata yang jeli, karena ukurannya yang kecil. Walaupun ukurannya kecil kaligrafi satu ini memiliki keunikan. Kaligrafi ini dibuat di atas lipatan kertas dan tulisannya yang menampilkan tulisan berbeda ketika dilihat dari sisi depan, sisi kanan, dan sisi kiri.
- Kaligrafi 3 Ayat Terakhir Surat Al-Buruj
Ayat ke-20 surat ini berada di pintu barat, sementara 2 ayat selanjutnya berada di pintu timur. Penempatan kaligrafi tersebut memberi pesan bahwa Allah berkuasa untuk mengepung dari segala arah, seperti makna ayat ke-20. Meskipun kita bersembunyi di ujung dunia, Allah akan selalu ada.
- Kaligrafi Surat An-Nas dan Asy-Syams
Kaligrafi yang satu ini sangat menarik karena bentuknya yang mirip seperti bunga aster. Mahkota bunganya tersusun dari hurus ‘sin’ yang dibentuk melingkar. Pada lingkaran inti tertuls bacaan taawudz, basmalah, dan tulisan yang berarti surat An-Nas adalah surat Makiyyah.
Pada karya yang lain, 8 ayat pertama surat Asy-Syams diwali oleh huruf ‘waw’, kemudian dirangkai menyerupai bentuk matahari, seperti arti pada surat tersebut. Di tengahnya ditulis basmalah dengan gaya kufi. Ayat pertama dimulai dari bawah, ayat selanjutnya ditulis searah dengan jarum jam, begitu pun dengan surat An-Nas.
- Kaligrafi 4 huruf Waw
Kaligrafi yang satu ini berisi huruf ‘waw’ yang dibentuk secara berbelit antara huruf satu dengan huruf lainnya, huruf-huruf tersebut menyerupai kepala ular, hewan yang dianggap membangkitkan keresahan dalam hati manusia.
Inspirasi yang mengilhami karya ini adalah frasa ‘ittaqul wawat’ yang kurang lebih berarti “takutlah kepada huruf ‘waw’”. Dalam bahasa Arab, banyak hal yang berkaitan dengan tanggung jawab dimulai dengan huruf ‘waw’, yakni; walayah (pemerintah), wazarah (jabatan), wakalah (hak kuasa), wadi’ah (amanah), wallahi (ucapan demi Allah), dan lain sebagainya.
Dalam hal-hal tersebut, manusia diminta untuk berhati-hati dalam melaksanakanny
3. Mihrab Istimewa
Grand Mosque of Bursa memiliki mihrab yang sangat khas, yang dihiasi dengan ukiran Turki. Mihrab indah yang dijadikan sebagai kiblat ini akan mengingatkan jamaah pada Sang Pencipta.
Di bagian timur masjid terdapat panorama kayu geometrik, orang-orang barat sering menyebutnya sebagai simbol galaksi.
Mihrab di Grand Mosque of Bursa disebut-sebut dengan mihrab terindah di dunia. Dengan warna keemasan yang mendominasi, dihiasi lukisan yang terlihat seperti batik dan kaligrafi, baik di bagian samping dan atasnya.
Pahatan kayu coklat pada mimbarnya pun sangat istimewa, dengan pahatan halus bagai ukiran-ukiran yang sekelilingnya dibatasi oleh kaca tinggi.
Mihrab pada masjid ini berasal dari Yavuz Sultan Selim yang diberikan sebagai bentuk hadiah. Pada masa itu, Sultan Selim baru saja menaklukkan kawasan Mesir dan membawa mihrab ke Grand Mosque of Bursa, setelahnya membawa kain untuk menutupi wajah Ka’bah.
Kain yang digunakan sebagai penutup ini juga dihiasi dengan kaligrafi-kaligrafi indah. Yavuz Sultan Selim menutupi Ka’bah dengan berdoa agar rumah Allah tersebut selalu terlihat indah.
Itu tadi beberapa fakta mengenai Grand Mosque of Bursa yang menarik untuk kamu ketahui sebelum mengunjungi wisata religi tersebut. Sudah tidak sabar untuk segera mengunjungi Turki?
Segera rencanakan liburan seru dan menyenangkanmu bersama Alaransel.com, penyedia jasa perjalanan wisata yang menyediakan paket tour Turkey murah dengan promo-promo menarik.
Kamu dapat memilih paket wisata sesuai dengan keinginanmu bersama Alaransel. Jadi, tunggu apalagi? Hubungi Alaransel dan buktikan keseruan perjalanan liburannya!

PT. CAKRAWALA PARAMUDA MANDIRI
Alamat: Jalan Jembatan Utara No 189 A, Jakarta Selatan
© 2022 alaransel.com