Home » Paket Tour -Destinasi » Rekomendasi Wisata Kuliner di Jogja

Rekomendasi Wisata Kuliner di Jogja

Rekomendasi wisata kuliner di Jogja yang wajib kalian ketahui. Jogja adalah salah satu surga wisata kuliner Jawa yang wajib dikunjungi. Salah satu makanan khas yang paling dikenal dari kota ini adalah gudeg, hidangan dengan rasa manis dan gurih yang pas untuk dijadikan lauk. Tak hanya gudeg, beberapa kuliner Jogja berikut dapat kamu coba jika sedang mengunjunginya. Berikut rekomendasi wisata kuliner di Jogja yang wajib kamu coba.

Gudeg

Kuliner Jogja yang pertama kali akan dibahas tentu saja makanan paling populer di antara yang lainnya. Gudeg, hidangan unik yang terbuat dari nangka mentah yang dimasak dengan santan. Kedua jenis gudeg yang paling umum adalah gudeg kering dan basah. Kedua jenis gudeg ini menggunakan bahan yang sama, namun gudeg kering menggunakan lebih sedikit santan, dimasak lebih lama, dan memiliki kuah yang lebih kental.

Karena lebih mudah dikonsumsi dan dibawa, gudeg kering lebih sering dijumpai saat ini. Jika dibeli di warung-warung pinggir jalan, gudeg biasanya dikemas dalam besek, yaitu bungkusan berbentuk persegi panjang yang terbuat dari daun bambu. Hidangan ini biasa disantap untuk sarapan, makan siang, atau makan malam dan warung makan yang menjual gudeg biasanya buka sejak pagi hingga sore hari.

Gudeg Mbah Lindu

Sebagai makanan khas Jogja, Gudeg memiliki salah satu warung paling legendaris yang sudah ada sejak zaman kolonial. Gudeg Mbah Lindu, makanan viral di Jogja yang satu ini pernah diliput dan ditayangkan oleh salah satu layanan tontonan berbayar Netflix pada tahun 2019 yang berjudul Street Food Asia.

Gudeg Mbah Lindu merupakan salah satu makanan enak di Jogja yang sudah ada sejak lebih dari 73 tahun lalu. Namun sayang, Mbah Lindu yang menjadi penjual gudeg tertua di Jogja ini telah berpulang sejak tahun 2020 lalu pada usia 100 tahun. Tapi tenang, kamu tidak perlu khawatir karena kamu tetap bisa mencicipi kelezatan Gudeg Mbah Lindu. Warung gudeg ini sekarang diteruskan oleh anaknya.

Gudeg Pawon

Gudeg Pawon memiliki keunikan lain dari warung-warung gudeg lainnya. Di sini kamu akan merasakan pengalaman mengantri untuk membeli gudeg di dalam sebuah dapur, yang dalam bahasa Jawa disebut pawon. Warung gudeg ini hanya buka selama 3 jam di malam hari, yakni sekitar 21.30 hingga pukul 12.30.

Gudeg Mercon Bu Tinah

Jika biasanya gudeg identik dengan rasa yang manis, berbeda dengan gudeg di warung Bu Tinah. Seperti namanya, Gudeg Mercon Bu Tinah menjual gudeg dengan cita rasa pedas yang membuat banyak orang ketagihan.

Gudeg Bromo Bu Tekluk

Gudeg Bromo Bu Tekluk telah ada sejak tahun 1984. Gudeg basah di warung gudeg ini memiliki cita rasa yang manis dan pedas dari sambal krecek yang menggugah selera. Ada yang berbeda dari krecek di warung Gudeg Bromo Bu Tekluk, jika biasanya krecek menggunakan bahan kulit sapi, di warung ini bahan pembuatan krecek dibuat dengan kulit kerbau sehingga teksturnya tidak mudah hancur ketika dimasak, selain itu rasanya juga lebih kenyal.

Gudeg Manggar Manding

Gudeg Manggar berbeda dengan gudeg lainnya, jika biasanya gudeg menggunakan buah nangka muda, gudeg yang satu ini menggunakan manggar, yakni bunga kelapa. Bunganya memiliki tekstur renyah, sementara takngkai bunganya sekilas mirip seperti jamur tiram.

Tak hanya bahan utama untuk membuatnya, rasa yang dihasilkan gudeg manggar juga berbeda dengan gudeg lainnya, Gudeg Manggar Manding memiliki gudeg dengan rasa yang gurih, jadi terasa lebih mudah dinikmati oleh orang yang tidak menyukai makanan manis.

Ada cerita menarik di balik manggar, konon, manggar dipercaya dapat memancarkan kecantikan dari orang yang memakannya. Oleh sebab itu, gudeg manggar dijadikan sebagai makanan favorit bagi putri kerajaan pada zaman dulu.

Gudeg Bu Djuminten

Gudeg Bu Djuminten telah ada sejak tahun 1926. Meskipus sudah berusia cukup lama, cita rasa gudeg di warung yang satu ini tidak pernah berubah. Jika kamu tidak menyukai makanan manis, kuah areh yang gurih serta sambal istimewa di Gudeg Bu Djuminten dapat menetralisir rasa manis tersebut.

Kopi Jos

Kopi joss adalah kopi khas Jogja dengan pembuatan kopi yang sangat unik. Kopi ini diberi tambahan arang bakar di dalam cangkirnya. Penambahan arang dipercaya memiliki manfaat kesehatan, dan banyak juga yang berpendapat bahwa arang yang dibakar dapat menetralkan keasaman, serta memberikan rasa karamel yang halus pada minuman.

Minuman ini pertama kali muncul pada tahun 1960-an oleh seorang pedagang kaki lima lokal. Saat ini, beberapa pedagang kopi, yang sebagian besar berlokasi di daerah wisata di Yogyakarta, menyiapkan dan menjual minuman khas ini. Menariknya, nama jos diyakini berasal dari suara onomatope yang muncul saat arang yang terbakar dijatuhkan ke dalam gelas.

Angkringan Kopi Jos Lik Man

Angkringan ikonik satu ini selalu ramai pengunjung karena keunikan kopi yang dijualnya. Kamu wajib mencobanya karena kopi tersebut disajikan dengan menaruh arang ke dalam kopinya. Arang ini tidak berbahaya karena langsung diambil dari tungku tempat arang tersebut dibakar.

Nama kopi jos sendiri diambil dari onomatope yang dihasilkan ketika arang panas dimasukkan ke dalam segelas kopi dan mengeluarkan bunyi “josss”. Arang yang dicampurkan ke kopi diyakini dapat menetralisir kafein, sehingga kopi ini lebih aman bagi pencernaan.

Bakpia Pathok

Bakpia pathok adalah makanan khas Jogja yang terdiri dari kue berbentuk bulat dan agak pipih yang biasanya diisi dengan adonan kacang hijau. Bakpia memiliki tekstur yang lembut dan bersisik, sementara bagian dalamnya yang berisi isian memiliki konsistensi seperti pasta yang melekat sempurna pada adonan.

Kuliner legendaris Jogja ini memiliki nama yang diambil dari diambil dari daerah pinggiran kota Jogja yang bernama Pathok, tempat produksi kue kering ini pada awalnya. Selain isian kacang hijau tradisional, bakpia pathok saat ini dapat dibuat dengan cokelat, keju, dan buah-buahan eksotis, seperti nanas atau durian.

Rasa lain yang lebih inovatif juga muncul dalam beberapa tahun terakhir, seperti cappucino, pisang keju, blueberry keju, dan tuna. Meskipun dipengaruhi oleh masakan tradisional Tiongkok, makanan khas ini telah disesuaikan dengan cita rasa lokal dan menjadi salah satu jajanan kaki lima yang paling digemari.

Cita rasa kue ini tidak hanya disukai oleh penduduk lokal, tetapi juga oleh para wisatawan yang menjadikan kue ini sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke rumah setelah berkunjung ke Jogja.

Bakpia Kurnia Sari

Bakpia Kurnia Sari sangat populer karena memiliki kulit yang tipis dan isian yang lembut. Bakpia Kurnia Sari dapat bertahan hingga 10 hari, jadi sangat cocok untuk kamu jadikan oleh-oleh.

Bakpia populer satu ini telah ada sejak tahun 1996, dan menyediakan berbagai macam varian isi, tak hanya kacang hijau, ada pula kumbu hitam, coklat, keju, susu, kopi, greentea, kacang mete, susu durian, tiramisu, ubi ungu, dan coklat kacang.

Mangut Lele

Mangut lele adalah olahan lele yang dimasak dengan kuah santan yang encer dan pedas. Biasanya masakan ini diberi tambahan kemangi yang menambah aroma pada hidangan yang satu ini.

Mangut Lele Mbah Marto

Mangut Lele Mbah Marti berada di tengah perkampungan dan agak sulit ditemukan, namun warung ini tidak pernah sepi oleh pengunjung. Uniknya, jika ingin mencicipi hidangan ini, kamu diperbolehkan untuk masuk ke dapur dan mengambil makananmu sendiri.

Mangut Lele Mbah Marto memiliki cita rasa yang khas dan spesial, dipadukan dengan beragam lauk lainnya yang juga tersedia di sana dapat membuatmu serasa ingin mencoba semua hidangannya.

Tengkleng

Tengkleng adalah semur kambing yang berasal dari Surakarta. Hidangan ini diyakini muncul pada masa pemerintahan Belanda ketika potongan kambing terbaik biasanya dibagikan kepada orang kaya, dan yang tersisa untuk orang miskin adalah tulang-tulang kambing yang masih ada dagingnya.

Tulang-tulang tersebut dimasak dalam kuah santan encer yang diperkaya dengan berbagai bumbu dan rempah-rempah, seperti kunyit, lengkuas, serai, jintan, ketumbar, bawang putih dan bawang merah. Hidangan ini disajikan dalam mangkuk atau dibungkus dengan daun pisang. Kamu dapat menemukan hidangan nikmat ini di Jogja.

Tengkleng Gajah

Pemberian nama Tengkleng Gajah bukan berarti menggunakan daging gajah pada sajiannya, tetapi warung tengkleng ini menyajikan tengkleng dengan porsi jumbo dan rasa yang autentik. Tak hanya tengkleng, di warung ini kamu juga dapat menikmati hidangan lain, seperti sate kambing hingga nasi goreng.

Bakmi Jowo

Bakmi Jowo mungkin sekilas akan terlihat mirip dengan mi rebus biasa, namun nyatanya, mi rebus yang satu ini memiliki cita rasa yang khas dengan masakan Jawa, yakni dominan rasa manis dan gurih. Bakmi Jowo juga biasa disebut dengan Bakmi Godhog.

Bakmi Jowo dimasak dengan cara tradisonal, yakni dengan memakai tungku yang terbuat dari tanah liat. Bakmi ini biasanya disajikan dengan suwiran ayam kampung dan telur bebek. Jika kamu penyuka comfort food, Bakmi Jowo mungkin akan menjadi salah satu hidangan favoritmu.

Bakmi Jowo Mbah Gito

Menyambangi warung yang satu ini dapat membuatmu merasa nyaman karena suasananya. Kamu akan melihat bangunan Jawa yang unik serta disambut dengan alunan musik tradisonal ketika memasukinya. Semua elemen yang ada di warung ini sangat kental dengan nuansa Jawa, hingga pramusajinya memakai baju lurik tradisional, lengkap dengan blangkon. Bakmi Jowo Mbah Gito menyediakan beberapa varian menu, yakni bakmi godhog, bakmi goreng, sego goreng, rica-rica, dan masih banyak lagi.

Soto

Soto adalah rekomendasi kuliner Jogja berkuah yang cocok dimakan ketika cuaca sedang dingin. Makanan khas Indonesia ini tentunya sudah tidak asing didengar. Jogja memiliki beberapa rekomendasi warung yang menjual hidangan soto terbaik yang dapat kamu coba.

Soto Kadipiro

Soto yang satu ini telah ada sejak tahun 1928. Cukup sulit untuk menemukan warung Soto Kadipiro yang autentik dan sudah ada sejak lama itu, karena ada banyak sekali warung-warung soto yang tersedia di dekatnya. Bahkan, adapula Soto Kadipiro di luar Jogja. Ada satu cara yang membedakannya, warung Soto Kadipiro yang asli memiliki bangunan lebih sederhana di antara warung-warung soto yang lainnya.

Soto di warung ini adalah resep asli yang diciptakan oleh Tahir Kartowijoyo. Di salah satu sudut warung terdapat tulisan bahwa warung ini tidak membuka cabang di Jakarta atau kota lainnya. Begitupun warung-warung di sekitar Soto Kadipiro, warung-warung tersebut adalah warung milik kerabat Tahir Kartowijoyo, oleh karena itu rasanya agak berbeda dengan soto aslinya.

Saoto Bathok Mbah Katro

Ada penyebutan lain dalam kata soto, yakni saoto. Seperti namanya, Soto Bathok Mbah Katro menyajikan hidangannya dengan menggunakan mangkuk yang terbuat dari batok kelapa. Menyantap soto di warung satu ini membuat kamu dapat merasakan suasana desa yang nyaman karena tempat makannya berada di saung dan lesehan, kamu juga dapat melihat pemandangan sawah di sekelilingnya.

Soto Sampah

Warung soto dengan nama unik ini adalah warung favorit bagi para mahasiswa. Soto Sampah disajikan dengan sebuaha piring dan ditemani lauk yang dapat kamu pilih sendiri, seperti sate ati, sate usus, telur dadar, gorengan, dan lauk lainnya. Harganya yang terjangkau, sekitar 8 ribuan per porsi dan lokasinya yang berada di pinggir jalan menjadikan warung soto satu ini sering didatangi oleh anak muda.

Oseng-oseng

Oseng-oseng adalah istilah bahasa Jawa dari masakan tumis. Proses memasaknya adalah dengan menggunakan sedikit minyak. Jogja memiliki salah satu hidangan oseng-oseng pedas cukup terkenal yang diberi nama Oseng-oseng Mercon Bu Narti.

Oseng Mercon Bu Narti

Oseng Mercon Bu Narti telah ada sejak 1998, ketika Indonesia sedang berada pada krisis ekonomi, setelah suaminya meninggal, Bu Narti membuka warung ini untuk melanjutkan hidupnya.

Hidangan sederhana nasi panas dengan lauk kikil, kulit, dan tulang muda pedas ini membuat banyak orang ketagihan. Warung ini selalu ramai oleh pengunjung. Warung ini bahkan sering dikunjungi oleh Cak Nun dan istrinya, dan konon pemberian nama mercon tersebut diberikan oleh Cak Nun. Tak hanya Cak Nun, banyak seniman lain yang juga sering mendatangi warung yang satu ini.

Sate Klathak

Sate klathak adalah sate kambing yang berbeda dari sate kambing biasanya. Sate klatak hanya dibumbui garam dan memiliki potongan daging tiga kali lipat dengan sate biasanya. Sate klatak biasanya menggunakan daging kambing muda. Nama klatak sendiri merupakan onomatope dari bunyi garam yang ditaburkan ke sate yang sedang dibakar dan menghasilkan bunyi klathak-klathak-klathak.

Sate Klathak Pak Pong

Jika kamu penggemar sate kambing, kamu harus mencoba Sate Klathak Pak Pong. Tak hanya potongan dagingnya yang jumbo, penyajiannya pun cukup unik, yakni tusuk satenya menggunakan jeruji sepeda. Penggunaan jeruji sepeda pada tusuk sate ini membuat daging matang lebih merata. Walaupun hanya menggunakan 3 bumbu sederhana, yakni garam, kecap, dan merica, Sate Klathak Pak Pong tetap terasa spesial dan membuat kamu ingin memakannya lagi dan lagi.

Lupis

Lupis merupakan makanan tradisional yang memiliki tekstur kenyal dengan rasa kelapa yang diberi siraman gula merah cair di atasnya. Lupis memiliki bentuk yang unik, yakti segitiga dan lonjong seperti lontong.

Lupis Mbah Satinem

Selain Gudeh Mbah Lindu, Lupis Mbah Satinem juga pernah diliput oleh layanan tontonan berbayar Netflix, lho! Dalam acara Street Food Asia, Lupis Mbah Lindu termasuk ke dalam makanan tradisional autentik yang telah bertahan berpuluh-puluh tahun lamanya.

Lupis yang dianggap paling enak di jogja ini telah ada sejak tahun 1963 dan selalu ramai didatangi oleh pelanggan, bahkan jika ingin membelinya, kamu diharuskan untuk mengambil nomor antrian.

Lupis yang dijual oleh Mbah Satinem terasa sangat lembut ketika dimakan. Tak hanya lupis, Mbah Satinem juga menjual jajanan tradisional lainnya, seperti ketan, tiwul, gatot, dan cenil.

Wedang Ronde

Wedang ronde adalah salah satu minuman legendaris di Indonesia, di mana nama wedang sendiri berarti minuman, di mana minuman pada wedang ronde terbuat dari kuah jahe dan gula, sementara ronde berarti bola-bola kenyal yang terbuat dari tepung ketan berisi kacang tanah.

Wedang Ronde Lik Dhie

Salah satu penjual wedang ronde yang paling terkenal di Jogja adalah Lik Dhie. Satu porsi wedang ronde di Wedang Ronde Lik Dhie berisi kolang-kaling, candil, irisan roti tawar, kacang tanah, dan kuah jahe yang dipadukan dengan rempah-rempah lainnya.

Wisata Kuliner Jogja

Itulah tadi beberapa pilihan rekomendasi wisata kuliner di Jogja. Cita rasa yang ditawarkan oleh penjualnya mungkin akan membuatmu terus menerus ingin kembali ke Jogja dan mencoba semua kulinernya. Jadi, bersiaplah! Kemasi barang-barangmu dan rencanakan liburan ke Jogja bersama Alaransel.com secepatnya. Penasaran informasi menarik lainnya tentang paket tour jogja, seperti Wisata Hits Jogja Terbaru 2023 atau Wisata Hidden Gems di Jogja? Kamu dapat mengunjungi website Alaransel untuk informasi lebih lanjut.

© 2022 alaransel.com